TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga kopi menurut informasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), harga kopi di Bandar Lampung pada akhir pekan lalu, menurun Rp.1.937 atau turun 9,9 persen menjadi Rp 17.600 per kilogram. Sekedar informasi harga sehari sebelumnya diperdagangkan pada Rp 19.537.
Jika dibandingkan dengan harga kopi di awal tahun, harga Kopi di Bandar Lampung turun Rp.1.485/kilogram atau turun 7.7 persen.
Sementara itu harga jual kopi Gayo, produk perkebunan andalan di Provinsi Aceh di tingkat petani dan pedagang kecil di dalam sebulan terakhir mengalami penurunan Rp 2.000 per kilogram. Hal ini diduga akibat permainan harga yang dilakukan para pedagang besar untuk menekan harga kopi petani.
Harga kopi arabika Gayo dalam bentuk gabah (sudah terkupas kulit luarnya), kini Rp 21.000 sampai Rp 22.000 dari semula Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per kilogram di tingkat petani. Untuk kopi Gayo dalam bentuk gelondongan seharga Rp 8.000 atau turun dari semula Rp 10.000 per kilogram.
“Dari segi harga saat ini sangat merugikan petani karena cenderung turun padahal panen sudah hampir usai. Pedagang besar tak banyak melakukan pembelian dan menunggu sampai petani menurunkan harga terendah,” analisis Bappebti dalam Informasi Pasar Komoditi Domestik dan Internasional, Senin (25/6/2012).
Permaianan harga seperti ini diduga selalu terjadi saat musim panen kopi gayo. Kontrol harga oleh pedagang-pedagang besar, rantai perdagangan yang panjang, serta lemahnya daya tawar petani membuat harga mudah sekali jatuh di tingkat petani.
NASIONAL TERBARU
Thursday, June 28, 2012
Biji Kopi Bisa Jadi Agunan ke Bank
TRIBUNNEWS.COM, REDELONG - Kopi berkualitas tinggi, jenis Arabika Gayo sudah dapat dijadikan agunan ke bank, tetapi harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya, memiliki resi gudang kopi yakni dokumen kepemilikan kopi yang dikeluarkan pemilik gudang dengan nilai 70 persen dari total harga jual.
Saat ini, sistem resi gudang (SRG) kopi Arabika Gayo mulai berjalan di Kabupaten Bener Meriah, sehingga sudah dapat dimanfaatkan oleh para petani, koperasi atau kelompok tani untuk menyimpan kopinya. Tetapi, harus melewati beberapa tahapan, seperti cupping test di atas 75, grade 1 dengan trace 8.
Untuk masa penyimpanan, maksimum selama tiga bulan dan dapat diperpanjang, jika jumlah kopi yang disimpan mencapai satu ton dengan biaya penyimpanan Rp 250 kg/bulan. Demikian dijelaskan Warehouse System Specialist IOM-SEGA Takengon Idrajit, didampingi Liasion Officer IOM-SEGA, Nurdin Ali kepada Serambi Indonesia (Tribunnews Network) di Puskud Aceh, Pante Raya, Bener Meriah.
Nurdin menjelaskan sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi kelompok tani, koperasi dan pedagang menengah untuk dapat mengakses modal ke bank dengan jaminan kopi Arabika Gayo. “Sudah ada yang mulai menjalankan sistem resi gudang kopi ini di Bener Meriah,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, kegiatan itu didanai Multi Donor Fund (MDF) dengan pelaksana IOM dan telah menjadi sub proyek dari Ketahanan Pertumbuhan Perekonomian Aceh (SEGA) di bawah proyek EEDF. Nurdin menyatakan setiap petani kopi dapat memanfaatkan resi gudang untuk menyimpan kopi, sekaligus sebagai agunan ke bank, selain dapat dijual secara online.
“Bukan gudangnya yang menjadi jaminan, tetapi kopi milik koperasi, kelompok tani atau masyarakat yang menyimpan kopi arabika di gudang. Kemudian, diberikan resi atau dokumen kepemilikan jumlah kopi yang disimpan,” jelasnya. “Dokumen dari resi gudang inilah yang dapat dijadikan sebagai agunan ke bank,” tambahnya.
Sedangkan jumlah pinjaman yang dapat dicairkan bank, sebesar 70 persen dari harga kopi yang disimpan di resi gudang. Dia mencontohkan, jika seorang petani kopi memiliki asset kopi Rp 100 juta di resi gudang, maka bank dapat memberi pinjaman sebesar Rp 70 juta. Nurdin memberi garansi, suku bunga yang ditawarkan bank hanya 6 persen atau 0,5 persen per bulan setelah melalui seluruh persyaratan yang ditetapkan bank.
Sementara, Indrajit mengungkapkan sistem resi gudang telah dibangun oleh PT Succofindo. Perusahaan ini, sebutnya, memiliki tanggungjawab dalam proses penyimpanan, pemeliharaan dan pengawasan barang yang disimpan pemilik barang, sekaligus yang berhak mengeluarkan dokumen resi gudang untuk petani kopi.
Indrajit menjelaskan perusahaan itu telah terakreditasi serta memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPETI). “Untuk pengujian mutu barang dilakukan oleh Balai Pengujian Standart Mutu Barang (BPSMB) bekerja sama dengan cupper dari daerah dibawah MPKG,” kata Indrajit.
Dia mengungkapkan proyek pertama di Indonesia ini untuk membantu kesejahteraan para petani kopi di Bener Meriah dan Aceh Tengah, khususnya kelompok tani, koperasi, bahkan pedagang. “Kami berharap, semua pihak dapat mendukung sistem resi gudang Arabika Gayo ini, sehingga bisa berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat daerah ini,” harapnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom | Sumber: Serambi Indonesia
Saat ini, sistem resi gudang (SRG) kopi Arabika Gayo mulai berjalan di Kabupaten Bener Meriah, sehingga sudah dapat dimanfaatkan oleh para petani, koperasi atau kelompok tani untuk menyimpan kopinya. Tetapi, harus melewati beberapa tahapan, seperti cupping test di atas 75, grade 1 dengan trace 8.
Untuk masa penyimpanan, maksimum selama tiga bulan dan dapat diperpanjang, jika jumlah kopi yang disimpan mencapai satu ton dengan biaya penyimpanan Rp 250 kg/bulan. Demikian dijelaskan Warehouse System Specialist IOM-SEGA Takengon Idrajit, didampingi Liasion Officer IOM-SEGA, Nurdin Ali kepada Serambi Indonesia (Tribunnews Network) di Puskud Aceh, Pante Raya, Bener Meriah.
Nurdin menjelaskan sistem ini dapat menjadi salah satu alternatif bagi kelompok tani, koperasi dan pedagang menengah untuk dapat mengakses modal ke bank dengan jaminan kopi Arabika Gayo. “Sudah ada yang mulai menjalankan sistem resi gudang kopi ini di Bener Meriah,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, kegiatan itu didanai Multi Donor Fund (MDF) dengan pelaksana IOM dan telah menjadi sub proyek dari Ketahanan Pertumbuhan Perekonomian Aceh (SEGA) di bawah proyek EEDF. Nurdin menyatakan setiap petani kopi dapat memanfaatkan resi gudang untuk menyimpan kopi, sekaligus sebagai agunan ke bank, selain dapat dijual secara online.
“Bukan gudangnya yang menjadi jaminan, tetapi kopi milik koperasi, kelompok tani atau masyarakat yang menyimpan kopi arabika di gudang. Kemudian, diberikan resi atau dokumen kepemilikan jumlah kopi yang disimpan,” jelasnya. “Dokumen dari resi gudang inilah yang dapat dijadikan sebagai agunan ke bank,” tambahnya.
Sedangkan jumlah pinjaman yang dapat dicairkan bank, sebesar 70 persen dari harga kopi yang disimpan di resi gudang. Dia mencontohkan, jika seorang petani kopi memiliki asset kopi Rp 100 juta di resi gudang, maka bank dapat memberi pinjaman sebesar Rp 70 juta. Nurdin memberi garansi, suku bunga yang ditawarkan bank hanya 6 persen atau 0,5 persen per bulan setelah melalui seluruh persyaratan yang ditetapkan bank.
Sementara, Indrajit mengungkapkan sistem resi gudang telah dibangun oleh PT Succofindo. Perusahaan ini, sebutnya, memiliki tanggungjawab dalam proses penyimpanan, pemeliharaan dan pengawasan barang yang disimpan pemilik barang, sekaligus yang berhak mengeluarkan dokumen resi gudang untuk petani kopi.
Indrajit menjelaskan perusahaan itu telah terakreditasi serta memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPETI). “Untuk pengujian mutu barang dilakukan oleh Balai Pengujian Standart Mutu Barang (BPSMB) bekerja sama dengan cupper dari daerah dibawah MPKG,” kata Indrajit.
Dia mengungkapkan proyek pertama di Indonesia ini untuk membantu kesejahteraan para petani kopi di Bener Meriah dan Aceh Tengah, khususnya kelompok tani, koperasi, bahkan pedagang. “Kami berharap, semua pihak dapat mendukung sistem resi gudang Arabika Gayo ini, sehingga bisa berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat daerah ini,” harapnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom | Sumber: Serambi Indonesia
Dua Gelas Kopi Sehari Bikin Jantung Sehat
Bagi pecinta kopi, penelitian ini bisa jadi kabar gembira tentang manfaat lain dari mengkonsumsi kopi. Menurut sebuah studi, mengkonsumsi dua gelas kopi sehari bisa mengurangi risiko penyakit payah jantung (heart failure). Namun, tentu saja jangan berlebihan.
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, Amerika, menemukan bahwa minum kopi secara teratur dengan jumlah yang moderat dapat memotong peluang terjadinya kerusakan jantung. Sebaliknya, dalam jumlah yang terlalu banyak, mengkonsumsi kopi justru kontraproduktif bagi kesehatan jantung.
Penelitian yang melibatkan hampir 150 ribu laki-laki dan perempuan ini menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi satu atau dua gelas kopi sehari 11 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena payah jantung dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi kopi. Bahkan, pasien serangan jantung memperoleh manfaat yang sama dengan mereka yang punya jantung sehat.
Namun, mengkonsumsi kopi secara berlebihan patut diwaspadai. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation Heart Failure ini menjelaskan lima gelas kopi atau lebih dalam sehari bisa berdampak buruk untuk jantung. "Sebagaimana hal lainnya, jumlah yang moderat terlihat menjadi kunci dalam penelitian ini," kata Murray Mittleman, peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center.
Meskipun demikian, peneliti tidak yakin tentang alasan mengapa kopi bisa mengurangi peluang terjadinya payah jantung. Mereka hanya menduga hal itu terjadi lantaran kopi mengurangi kemungkinan tekanan darah tinggi dan diabetes--dua penyakit yang meningkatkan terjadinya payah jantung.
Seperti diketahui, hingga 40 persen dari pasien payah jantung meninggal dalam waktu satu tahun setelah diagnosis. Payah jantung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk dibanding kanker.
"Ini berita bagus buat peminum kopi," kata kolegas Murray, Elizabeth Mostofsky, mengomentari hasil penelitian.
DAILYMAIL | AMIRULLAH
Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, Amerika, menemukan bahwa minum kopi secara teratur dengan jumlah yang moderat dapat memotong peluang terjadinya kerusakan jantung. Sebaliknya, dalam jumlah yang terlalu banyak, mengkonsumsi kopi justru kontraproduktif bagi kesehatan jantung.
Penelitian yang melibatkan hampir 150 ribu laki-laki dan perempuan ini menunjukkan bahwa mereka yang mengkonsumsi satu atau dua gelas kopi sehari 11 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena payah jantung dibanding mereka yang tidak mengkonsumsi kopi. Bahkan, pasien serangan jantung memperoleh manfaat yang sama dengan mereka yang punya jantung sehat.
Namun, mengkonsumsi kopi secara berlebihan patut diwaspadai. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation Heart Failure ini menjelaskan lima gelas kopi atau lebih dalam sehari bisa berdampak buruk untuk jantung. "Sebagaimana hal lainnya, jumlah yang moderat terlihat menjadi kunci dalam penelitian ini," kata Murray Mittleman, peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center.
Meskipun demikian, peneliti tidak yakin tentang alasan mengapa kopi bisa mengurangi peluang terjadinya payah jantung. Mereka hanya menduga hal itu terjadi lantaran kopi mengurangi kemungkinan tekanan darah tinggi dan diabetes--dua penyakit yang meningkatkan terjadinya payah jantung.
Seperti diketahui, hingga 40 persen dari pasien payah jantung meninggal dalam waktu satu tahun setelah diagnosis. Payah jantung memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih buruk dibanding kanker.
"Ini berita bagus buat peminum kopi," kata kolegas Murray, Elizabeth Mostofsky, mengomentari hasil penelitian.
DAILYMAIL | AMIRULLAH
Subscribe to:
Posts (Atom)