* Dari 1 Ton menjadi 700 Kg/Ha
REDELONG - Pemanasan global dengan perubahan cuaca tiba-tiba yang telah menjadi isu dunia, kini mendera para petani kopi Gayo, khususnya di Bener Meriah dan Aceh Tenggah. Dari hasil produksi rata-rata 1 ton biji kopi per hektare kini turun 30 persen dari 1.000 kg menjadi 700 kg/ha, sehingga pendapatan petani turun.
Hal itu terungkap dalam rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Permata Gayo, yang digelar di Kampung Wih Konyel, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Kamis (8/3). Manager Koperasi Permata Gayo, Ir Armia kepada Serambi seusai rapat tahun dengan para anggota menyatakan para petani kopi terus mengeluh atas turunnya produksi kopi.
“Dalam setiap rapat tahunan anggota, para petani menyampaikan keluhan dan kini, khusus mengeluhkan turunnya produksi kopi mereka akibat perubahan cuaca dan sejumlah faktor lainnya,” jelasnya. Dia mengatakan jumlah produksi kopi belum mampu ditingkatkan secara bertahap, walau anggota koperasi terus bertambah setiap tahun.
Dia mengungkapkan para petani kopi meminta solusi untuk meningkatkan produksi. “Para anggota koperasi terus mempertanyakan penyebab produksi kopi turun sebanyak 300 kg per hektare atau dari satu ton menjadi 700 kg/hektare. Saya menduga, ada pengaruh dari pemanasan global,” ujar Armia.
Disebutkan, Koperasi Permata Gayo yang berdiri sejak 2006 dengan anggota 46 orang, kini meningkat drastis menjadi 3.089 orang, tersebar di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. “Untuk RAT tahun ini, hanya diikuti sebanyak 85 orang sebagai delegasi dari seluruh anggota koperasi yang ada,” ujar Armia didampingi koordinator lingkungan Ir Djumhur.(c35)
Sumber: aceh.tribunnews.com
Wednesday, April 04, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment