Wednesday, December 24, 2008

Pensortiran dan Pengklasifikasian Mutu Biji Kopi

Beberapa tahapan yang dilakukan dalam kegiatan pensortiran kopi asalan antara lain yaitu :

- Sortasi penggolongan asal, jenis kopi, dan cara pengolahannya.
- Sortasi untuk membersihkan kotoran
- Sortasi untuk menentukan kelas/standar mutu biji kopi

Beberapa klasifikasi dan standar mutu biji kopi yaitu :

- Berdasarkan jenis kopinya yaitu Robusta, Arabika dan jenis lainnya
- Berdasarkan proses pengolahannya yaitu pengolah kering dan pengolahan basah
- Berdasarkan nilai cacatnya ada 6 tingkatan yaitu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6

PENJELASAN :

A. Pensortiran
Sortasi penggolongan asal, jenis kopi, dan cara pengolahannya. Kopi dibedakan berdasarkan: pengolahan basah atau kering; gelondongan merah dan bernas, gelondongan hijau, kopi rambang, atau kopi yang terserang bubuk ; dan dari jenis Robusta (berwarna hijau muda-hijau kekuningan), Arabika (berwarna kebiru-biruan, atau Liberika/Hibrida (berwarna kuning kecoklatan).

Sortasi untuk membersihkan kotoran berertujuan untuk membersihkan kopi dari kopi gelondongan, kopi berkulit tanduk, dan kotoran, seperti pecahan ranting, kulit biji, tanah, kerikil, serangga, biji berjamur dan berbau busuk. Petani biasanya hanya melakukan sortasi sampai tahap ini.

Sortasi untuk menentukan kelas mutu bertujuan untuk mengklasifikasikan kopi menurut standar mutu yang telah ditetapkan. Kopi dipisah-pisahkan menurut jumlah
nilai atau kadar cacatnya.

B. Klasifikasi mutu biji kopi

Klasifikasi mutu berdasarkan sistem nilai cacat yaitu :

 Mutu 1 : Jumlah nilai cacat maksimum 11
 Mutu 2 : Jumlah nilai cacat 12 -25
 Mutu 3 : Jumlah nilai cacat 26 - 44
 Mutu 4 : Jumlah nilai cacat 45 - 80
 Mutu 5 : Jumlah nilai cacat 81 - 150
 Mutu 6 : Jumlah nilai cacat 151 - 225

Penentuan besarnya nilai cacat yaitu :

 Jenis cacat 1 (satu) biji hitam nilai = 12
 Jenis cacat 2 (dua) biji hitam sebagian nilai = 11
 Jenis cacat 1 (satu) biji hitam pecah nilai = 11
 Jenis cacat 1 (satu) kopi gelondongan nilai = 14
 Jenis cacat 4 (empat) biji coklat nilai = 11
 Jenis cacat 1 (satu) husk ukuran besar nilai = 12
 Jenis cacat 2 (dua) husk ukuran sedang nilai = 15
 Jenis cacat 5 (lima) husk ukuran kecil nilai = 110
 Jenis cacat 10 (sepuluh) biji berkulit ari (robusta proses basah) nilai = 12
 Jenis cacat 2 (dua) biji berkulit tanduk nilai = 12
 Jenis cacat 2 (dua) kulit tanduk berukuran besar nilai = 15
 Jenis cacat 5 (lima) kulit tanduk berukuran sedang nilai = 110
 Jenis cacat 10 (sepuluh) kulit tanduk berukuran kecil nilai = 15
 Jenis cacat 5 (lima) biji pecah nilai = 15
 Jenis cacat 5 (lima) biji muda nilai = 110
 Jenis cacat 10 (sepuluh) biji berlubang satu nilai = 15
 Jenis cacat 5 (lima) biji berlubang lebih dari satu nilai = 110
 Jenis cacat 10 (sepuluh) biji bertutul-tutul (untuk proses basah) nilai= 11
 Jenis cacat 1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran besar nilai = 51
 Jenis cacat 1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran sedang nilai = 21
 Jenis cacat 1 (satu) ranting, tanah atau batu berukuran kecil nilai = 1
(BPTP-UN FAO/uwein-kopigayo)

No comments: