Friday, December 07, 2012

Kopi Gayo Semakin Diminati di Jerman

Oleh MUHSIN ABDUL GANI (*

MUNGKIN hanya sedikit orang yang tahu bahwa selain terkenal sebagai penggila bir, orang Jerman juga sangat menyukai kopi. Faktanya, jumlah kopi yang diminum masyarakat Jerman melebihi konsumsi bir yang telah menjadi trade mark orang Jerman sebagai peminum bir paling banyak sedunia.

Konsumsi kopi di negara ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Rata-rata 146 liter per kapita per tahun pada 2007, lebih tinggi dari konsumsi air mineral dan suplemen vitamin yang hanya 130,4 liter serta bir yang hanya 116 liter saja. Hal ini menempatkan kopi sebagai minuman paling banyak dikonsumsi di Jerman.

Selain itu, menurut sebuah survei, rata-rata orang Jerman membeli kopi (baik berbentuk bubuk maupun biji) sebanyak 6,1 kg per orang setiap tahunnya.

Kebiasaan minum kopi di Jerman sudah menjadi kebutuhan selain sebagai gaya hidup. Selain itu, budaya minum kopi kian meningkat sebanding dengan aktivitas orang Jerman yang makin tinggi. Karena dikenal sebagai masyarakat dengan mobilitas tinggi, “coffee to go” (kopi dalam gelas plastik berpenutup yang mudah dibawa) semakin populer di sini. Hampir setiap cafĂ© menjual kopi jenis ini dengar harga bervariasi, rata-rata seharga satu euro (sekitar 11.500 rupiah). Menurut sebuah survei, seperempat dari total konsumsi kopi masyarakat Jerman adalah dengan cara seperti ini.

Selain itu, mesin-mesin pembuat kopi juga gampang kita jumpai di setiap stasiun kereta api atau bus di negara ini. Dengan harga yang hampir sama, kita bisa mendapatkan secangkir kopi panas yang siap diminum. Hanya tinggal memasukkan sebuah koin atau selembar uang satu euro saja, selang beberapa detik kemudian, segelas kopi panas akan menemani kita mengusir kedinginan yang terkadang suhunya bisa mencapai belasan derajat Celsius.

Kebiasaan minum kopi masyarakat Jerman yang semakin tinggi juga menyebabkan makin banyaknya jenis kopi yang beredar di negara yang terkenal sebagai produsen mobil mewah ini. Espresso dan caffe crema merupakan dua jenis kopi yang sering diminum orang Jerman. Kopi yang diimpor dari negara tetangga, Italia, ini semakin meningkat konsumsinya setiap tahun. Peningkatan ini ditengarai akibat cara memperoleh kopi jenis ini yang kian mudah berkat adanya mesin-mesin kopi yang umumnya menyediakan espresso dan caffe crema yang bisa kita temui di banyak tempat.

Konsumsi kopi di rumah-rumah juga semakin meningkat di negara ini. Harga mesin pembuat kopi (coffee maker) yang juga kian murah menyebabkan orang semakin mudah untuk menyiapkan kopi. Jika dulu kita harus menggunakan cara manual, yaitu dengan menyeduhnya di dalam gelas, sekarang orang bisa dengan mudah dan cepat membuatnya tanpa perlu menunggu air mendidih.

Dengan hanya sekitar 20 Euro (sekitar 230 ribu rupiah) saja, kita sudah dapat memperoleh alat ini di toko-toko elektronik, walau mesin ini bisa berharga ribuan Euro (belasan juta rupiah) per buahnya. Tinggal memasukkan air, kopi dan gula, jadilah ia segelas kopi manis selang beberapa menit kemudian. Meski demikian, masyarakat juga masih menyukai bentuk kopi yang disuguhkan secara praktis, seperti kopi celup maupun kapsul dan diakui sebagai cara meminum kopi paling populer di Jerman.

Kopi gayo

Dari mana kopi di Jerman ini diperoleh, karena kita tahu Jerman bukan termasuk negara penghasil kopi? Setiap tahun Jerman mengimpor 55.000 ton biji kopi atau senilai dengan 1,5 miliar Euro (sekitar 17,5 triliun rupiah). Sebagian besar impor itu berasal dari beberapa daerah seperti dari Hawaii, Jamaika, termasuk dari Toraja, Indonesia. Beberapa waktu lalu, di sebuah stasiun televisi lokal ditayangkan produksi kopi, termasuk asal kopi yang diolah di Jerman. Kopi dari Sumatra, termasuk kopi gayo dari kawasan Aceh Tengah, juga disebut-sebut dalam tayangan tersebut sebagai kopi berkualitas tinggi dan semakin diminati di Jerman.

Ada beberapa merek kopi yang terkenal di Jerman, seperti Jacob dan Tchibo. Merek Tchibo ini juga merupakan nama dagang bagi warung kopi yang banyak diminati masyarakat Jerman. Selain menjual minuman kopi, cafe yang tersebar hampir di setiap kota di Jerman ini, juga menjual berbagai produk olahan kopi dan biji kopi yang harganya sangat bervariasi, dari hanya beberapa Euro saja hingga puluhan Euro. Selamat menikmati kopi, jika suatu saat Anda tiba di Jerman.


Mahasiswa Doktoral pada Rumah Sakit Universitas Bonn, 
melaporkan dari Jerman, Rubrik Citizen Reporter Serambi Indonesia.
 
http://www.atjehcyber.net

No comments: