Wednesday, November 14, 2007

Kopi Gayo Diekspor ke Singapura

TAKENGON-Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM, Sabtu (17/6) di Kampung Mongal, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, melepas keberangkatan tiga unit truk tronton berisi kopi gayo untuk diekspor ke Singapura melalui PT Indo Cafco Ecom Cofee Group.

Pelepasan kopi eksport tersebut, dihadiri Presiden Direktur, Oliver Techit, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Drs Said Abubakar MM, unsur Muspida dan sejumlah eksportir lokal.

Selain melepas keberangkatan kopi ekspor, pada kesempatan itu bupati juga meresmikan pengoperasian gedung Yayasan Kasih Sayang di Paya Tumpi I, Panti Asuhan Lenge dan Bebesen yang merupakan bantuan Indo Cafco. sekaligus menyerahkan bingkisan ke ketiga yayasan dari Indo Cafco.

Dalam kesemptan itu, Bupati berharap, agar ekspor ini terus berlanjut dan kepada seluruh eksportir untuk tidak merugikan masyarakat seperti mencampur kuwalitas ekspor dengan kopi hasil sortiran.

Karena, praktek ini dapat merugikan masyarakat juga keuntungannnya tidak halal. “Saya berharap kita semua menjaga kuwalitas kopi Gayo. Bekerjalah secara profesional dengan tidak mencammpur kopi berkuwalitas dengan yang tidak berkuwalitas. Karena kesempatan untuk itu terbuka lebar,” kata bupati.

Dalam kesempatan itu, kepada eksportir, bupati juga berharap agar memberikan bantuan bibit kopi kepada petani dengan jenis kopi yang diminati pasaran eksport.

"Jumlah petani di Aceh Tengah 54 ribu KK lebih , Indo Cafco baru membina 1000 KK petani. Jadi masih banyak petani kopi yang harus dibantu dan dibina ,” pinta bupati.

Bupati berharap agar para eksportir memperhatikan sosial kemasyarakatan sebagai salah satu kemitraan membina hubungan sosial. Kepada Indo Cafco, bupati juga berharap agar tidak melakukan praktek pencampuran kopi yang sudah disortir dengan pesel (kopi hasil buangan/sortiran dengan kualitas rendah).

Menurut bupati sangat penting demi menjaga kualitas kopi gayo yang banyak diminati pasaran luar negeri karena cita rasa dan aromanya yang khas.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drs Said Abubakar menyebutkan, untuk mengurus SPEK sebagai salah satu persyaratan yang harus dimiliki para eksportir, sudah bisa dilakukan di Aceh Tengah.

Sementara yang menyangkut restribusi, khusus para eksportir tidak perlu lagi mebayar di Pos Restribusi di Bukit Sama milik Dispenda Aceh Tengah dan di Km 35, milik Dispenda Bener Meriah.
Selain Indo Cafco, puluhan eksportir lainnya saat ini bersaing mengeksport kopi gayo ke luar negeri. Kebanyakan kopi yang dieksport adalah jenis kopi organic yang disukai di pasar Amerika, Erofa, Jepang dan kini Singapura. (win)

No comments: